Rasa yang Takkan Pernah Hilang
Pagi
hari itu suasana begitu cerah terdengar nyayian dari sebuah kamar, nyayian itu
dari sebuah kamar. Nyayian itu indah suara tuts piano begitu merdu dan
mengalun. Tak terdengar dari nyayian itu rasa kesedihan. Dia yang menyayikan
adalah seorang peri kecil yang kesepian.
Krekkk
“
put kamu tidak makan dulu ini sudah siang lo” tanya mama
“ia
ma bentar lagi” jawab putri
“ya
sudah, cepat turun makanannya mama siapin dimeja makan, kamu mau
makan
apa put?”
“aku
makan bubur saja mah sama jus strouberi”
Mama
putri pun keluar dari kamar putri dan sibuk menyiapkan makanan yang di bilang
putri, selagi mamanya menyiapkan makanan putri yang ada di kamar sibuk
merapikan buku-buku yang berantakan dimeja belajar. Setelah selesai putri pun turun
ke dapur.
“mama”panggil
putri sambil memeluk mamanya dari belakang.
“terima
kasih ya ma”
“ia
put, ayo makan kamu sudah lapar kan”
“ia
mama ku” jawab putri dengan senyum lembut.
“anak
ku hanya ini yang mama bisa lakukan untuk mu, kau begitu baik tapi kenapa tuhan
memberikan sakit begitu berat pada mu. Lebih baik mama yang menanggung sakit
mu” batin mama putri.
Setelah
makan putri berjalan dihalaman belakang rumah. Merasakan hembusan angin yang
menerpa wajahnya. Aktivitas ini lah yang setiap hari putri lakukan. Putri tak
bersekolah sepeti anak-anak biasanya, dia mulai tak bersekolah sejak dia kelas
2 SMP karena sakit yang ia derita.
Tapi
dia tetap bahagia menjalani hari-harinya dia selalu tersenyum, senyumnya selalu
mengembang di bibirnya, ia menjalani hidupnya seperti remaja-remaja lainnya.
****
Pagi
itu aku melewati sebuah rumah mewah didepan rumahnya begitu indah di tumbuhi
banyak bunga-bunga yang indah. Disana ada seorang gadis cantik berambut panjang
lurus, tubuhnya indah,dan dia sangat cantik ia sedang menyiram bunga-bunga yang
ada di halaman.
“Cantiknya”
batin bimbim “keindahan yang menawan bagai peri”
Aku
terus berjalan aku hanya memandangnya setiap kali aku melewati rumah itu. Entah
sudah berapa lama aku mengaguminya, ia selalu terseyum, senyum simpul yang
selalu melekat di bibirnya membuatku kagum akan keindahannya.
“aku
bertemu dia lagi, dia selalu tersenyum jika memandangku tanpa aku sadar entah
sejak kapan aku selalu memperhatikannya jika ia lewat di depan rumahku”batin
putri
“hai”
sapa ia
“hai
juga” jawabku
Aku
terkejut ini pertama kalinya ia menegurku padahal sebelumnya ia tak pernah
menegur ia hanya terseyum kepadaku, dan ini pertama kalinya membuat jantung ku
berdegub kencang.
Hari
itu hari yang sangat indah untuk putri cowok yang selama ini ia perhatikan ,
cowok yang entah siapa namanya menegur dia. Putri memainkan tuts-tuts piano
dengan rasa kebahagiaan yang begitu indah. Tak pernah ia sebelumnya merasakan
kebahagiaan yang begitu indah seperti saat itu.
“ramai
juga taman ini jika hari minggu tak seperti hari- hari biasanya” batin putri.
Putri
sedang duduk di kursi taman yang memang biasa ia duduki jika sedang berada di
taman. Tanpa Putri tau sepasang mata indah sedang mengagumi keindahan yang
putri punya. Sosok ini selalu memperhatikannya, ia tahu kapan putri bermain
ketaman dan dimana putri duduk, tapi ia hanya mengagumi putri dari jauh ia malu
untuk mendekati putri.
Sudah
1 jam putri duduk ditaman menikmati keindahan taman akhirnya ia memutuskan
untuk pulang.Ttetapi sebelum pulang ia menyempatkan waktu untuk membeli es
krim.
“hai”
“suara
itu” batin putri.
Jantung
putri berdegub kencang putri mengenal suara ini walau hanya satu kali putri mendengarnya
tapi dia sudah ingat suara itu, suara itu sudah ada di memori otaknya sejak
saat itu.
“hai
juga” jawab putri dengan membalikkan badanya.
“beli
es krim juga” tanya bimbim
“ia”
jawab putri.
“kamu
suka banget es krim ya?” tanya bimbim
“ia
begitulah, kamu juga suka es krim?”
“ia
sama sepertimu, oh ia ngomong-ngomong kita balum kenalan. Kenalin aku
bimbim. Nama kamu siapa?” tanya bimbim.
“ia,
nama ku Putri” jawab putri dengan senyum.
Selesai
mereka berdua membayar es krim masing-masing, mereka berdua pulang bersama. Di
perjalananpun mereka tak saling bicara hingga sampai di depan rumah putri.
“bim
aku dulu ya kamu tak mau mampir dulu” tanya putri
“tidak
put, terima kasih lain kali saja aku main-main kerumah kamu.” Jawab bimbim
“ia
deh kalau begitu”
Putri
pun masuk rumah, bimbim yang masih setia melihat langkah putri hingga putri tak
kelihatan lagi barulah bimbim pulang kerumahnya.
“
mama mama, mama di mana” teriak putri dengan rasa gembira
“mama
di dapur putri ada apa kelihatannya kamu bahagia sekali hari ini, apa
Ada
kejadian yang istimewa di taman.” Tanya mama.
Putri
pun bercerita mulai kejadian di toko es krim, sampai dia diantarkan pulang
sampai rumah oleh bimbim. Mama putri yang mendengarkan cerita putri ikut bahagia
melihat anaknya bahagia.
Putri
dan bimbim pun menjadi akrab sekarang, mereka berdua sering menghabiskan waktu
bersama di taman dengan makan es krim ke sukaan putri. Bimbim juga sering
bermain piano di rumah putri, mereka berdua selalu bersama. Mama putri juga
suka dengan sikap bimbim. Bimbim baik menurut mama putri. Putri juga sering
bercerita tentang apa yang di lakukannya bersama bimbim.
Hingga
waktu itu tiba, hari sabtu tanggal 19 januari 2013. Putri di ajak bimbim
menonton film. Putri yang sebelumnya tak pernah memperhatikan penampilannya,
hari ini dia benar-benartampil sangat cantik. Dia memakai rok warna putih, baju
warna biru muda, rambut di urai terlihat begitu cantik dan anggun, di tambah
libbam yang menghiasi bibirnya membuat dia terlihat sempurna.
Bimbim berjanji pada putri untuk menjemputnya
jam 19.00 WIB di rumah putri.
“tante
putrinya ada” tanya bimbim
“ia
bentarnya tante panggilkan dulu putrinya” jawab mama putri
Yang
saat itu bimbim memakai celana jins dan baju warna putih di beri kemeja warna
hitam terlihat begitu tampan. Putri pun turun dari kamarnya, bimbim yang
tadinya duduk di sofa langsung berdiri saat melihat putri yang begitu cantik,
sampai-sampai ia tak sadar kalau dia bengong melihat kecantikan putri.
“hai
bim kita jadi berangkat apa tidak, kamu kok bengong saja sih. Apa ada
Yang
salah dengan baju ku” tanya putri
Sambil
glagapan bimbim menjawab.
“ah
maaf, ya jadi dong, aku sudah menunggu mu lama tau” jawab bimbim
“ya
sudah ayo berangkat” ajak putri
“tante
saya sama putri berngkat dulu ya tan” pamit bimbim
“ia
bim. Hati-hati di jalan, jagain putri jangan pulang malam-malam ya bim,
Takut
ada apa-apa sama putrinya”
“sip
tante, putri akan saya jaga tante dan saya akan antar pulang putri tanpa
Kurang
satu apapun.”
“ah kamu bim bisa aja” sengol putri
“ia
sudah tante kita berangkat dulu.”
“ma
putri berangkatnya”
“ia
hati-hatiya”
“ia
ma”
Sampai
di bioskop, ternyata bioskopnya sudah penuh selagi bimbim mengantri tiket,
putri membeli popkcron dengan mengunakan isyarat tangan putri bilang ke bimbim
dia bilang mau beli popcron. Sesudah membeli popcron putri mengikuti bimbim
kedalam gedung bioskop,mereka melihat film Habibi dan Ainun. Setelah menonton
film mereka berdua makan malam di sebuah kafe, mereka memesan makanan. setelah mereka menghabiskan makanan mereka
masing-masing. mereka mengbrol tentang filmnya. Tiba-tiba jantung putri
berdegup cepat. Tiba-tiba bimbim memegang tangan putri.
“putri” sambil memegang tangan putri.
“putri” sambil memegang tangan putri.
Hati
putri tak karuan dia menjawab dengan gugup”a apa bim”
“ah
tidak apa-apa ayo kita pulang ini sudah malam nanti aku dimarahi mama
Kamu”
jawab bimbim sekenanya.
“sial
kenapa aku ngomong gitu sih seharusnya aku bilang perasaanku pada putri, ahh
bodohnya aku” batin bimbim
“ia
juga si ini sudah malam “ jawab putri sekenanya.
Di perjalanan mereka berdua hanya berdiam diri dan mendengarkan radio di mobil bimbim. sesampai di rumah putri bimbim tidak mampir dia langsung pamit pulang.
Di perjalanan mereka berdua hanya berdiam diri dan mendengarkan radio di mobil bimbim. sesampai di rumah putri bimbim tidak mampir dia langsung pamit pulang.
“malam
ini aku bahagia banget sudah menghabiskan waktu berdua bersama bimbim” guman
putri.
Putri
mengambil buku diarynya di rak belajar dan menceritakan apa yang terjadi malam
ini, buku diary putri di penuhi cerita tentang dia dan bimbim.
****
Hingga
hari itu penyakit putri kambuh dia di larikan kerumah sakit, keadan putri sangat
parah sakit kangker darah (leukimia) yang ia derita, sehingga ia di haruskan
mengikuti cuci darah tiap 3 hari sekali
yang sebelumnya ia hanya melakukan cuci darah tiap 1 bulan sekali.
Bimbim
yang mendengar masalah ini sangat terkejut orang yang ia cintai mengidap sakit
yang sangat parah. Orang tua putri juga sudah berusaha semaksimal mungkin untuk
menjaga putri supaya sakitnya tak kambuh tapi apa daya tuhan sudah merencanakanya.
“putri
bangunlah jangan membuatku khawatir seperti ini” dengan memegang tangan putri
bimbim berdoa agar orang yang ia cintai dapat lekas sembuh dan menjalani
hari-harinya bersama lagi”
Sepanjang
malam dalam 1 mingu ini bimbim selalu ada di sisi putri menjaga putri, menemani
ia, dia selalu ada untuk putri. Hingga bimbim tak memperdulikan kesahatannya
sendiri.
“bimbim
apa kamu tak pulang nak, kamua sudah 1 mingu menunggu putri
di
sini, apa kamu tak capek nak biar tante yang sekarang jaga putri jika ada kabar
tentang keadaan putri tante akan memberi tahu mu.” Tutur mama putri.
“ia
tante” jawab singkat bimbim.
Entah
tuhan berkata lain atau apa. Putri diambil oleh tuhan malam itu. Suasana rumah
sakit tepatnya di ruang melati berduka cita, orang tua putri hanya bisa
menangis melepas putri dengan ikhlas.
Yang
saat itu bimbim berada di rumah mendengar kabar seperti itu,dia langsung
berangkat ke rumah sakit, hati bimbim di selimuti rasa bersalah karena ia tak
ada di samping putri saat tuhan akan mengambil nyawanya.
“putri
kenapa harus sekarang kamu pergi, aku belum siap melepasmu pergi putri. Aku
mencintaimu putri, aku sunguh-sunguh mencintai mu putri, jangan pergi aku mohon
tuhan aku mohon kembalikan putri.
Mama
putri yang berdiri di belakang putri ikut menangis melihat begitu sayangnya
bimbim kepada putri. Mama putri pun menghampiri bimbim dan memberika secarik
kertas untuk bimbim, ini dari putri ia bialang ini untukmu..
Dengan
berlinag air mata bimbim membaca sepucuk kertas yang di berikan oleh mama putri
untuk dia.
Bimbim mungkin pada saat kamu membaca surat ini aku sudah ada
disurga, maaf aku tak pernah bilang kalau aku mengidap kanker darah.aku tak mau kamu
sedih mendengan keadaan ku. Terimah kasih bim selama ini kamu telah memberi
warna di hidupku. Bersamamu aku benar benar bahgia aku tak pernah merasa sebahagia
ini. Jangan menangis bim aku tak ingin kau menangis. Apa kau tahu aku suka
kepadamu sejak 1 tahun yang lalu saat pertama kali ku menyapaku. Saat di toko
es krim, dan di saat kita menonton film bersama aku bahagia sekali bim. Sekali
lagi terimah kasih bim sudah memberi warna di hidupku yang singkat ini. Jangan
pernah lupakan aku ya bim sebagai sahabat yan mencintaimu melebihi apapun.
Putri
Bimbim semakin merasa
bersalah setelah membaca surat yang ia baca.
“aku juga mencintaimu
put, aku menyayangimu karena rasa pengecutku aku tak bisa mengutarkan rasaku
padamu hingga ajal menjemputmu. Maafkan aku put, aku tak akan pernah melupakan
kenangan kita dulu put maafkan aku”.
Suasana pemakaman
saat itu di penuhi haru, bimbim mulai merelakan kepergian putri. Mulai saat itu
ia mulai tekun belajar supaya ia dapat menjadi seorang dokter, ia ingin
menyembuhkan oarng yang megidap penyakit kangker darah seperti yang dialami
putri.
4 tahun kemudian.
“dok bagaimana keadaan anak saya apa
dia baik-baik saja dok” tanya seorang ibu
“tenang bu anak ibu baik-baik saja
,kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk anak ibu” jawab bimbim.
Bimbim menjadi dokter
di sebuah rumah sakit besar di kota malang, ia mengatasi orang yang mempunyai
sakit kangker. hari ini bimbim terbang ke jakarta karena hari ini hari kematian
putri.
“tante apa kabar” sapa bimbim
“baik-baik saja nak mau kemakam
putri nak” tutur mama putri
“ia tante, sudah lama tidak kesana”.
“ia nak kalau begitu.
Di makam putri
“hai put, lihat aku sekarang aku
sudah menjadi seorang dokter aku tak mau menyianyiakan nyawa orang put, saperti
waktu aku meyiayiakan mu yang mencintaiku”.
2 tahun kemudian
Bimbim menikah dengan seorang wanita cantik
sama seperti putri, bimbim dan istrinya setiap tahun selalu datang kemakam
putri dan orang tua putri untuk bersilatuhrahmi dengannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar