Jumat, 16 Oktober 2015

Rasa yang Takkan Pernah Hilang




Rasa yang Takkan Pernah Hilang
 

            Pagi hari itu suasana begitu cerah terdengar nyayian dari sebuah kamar, nyayian itu dari sebuah kamar. Nyayian itu indah suara tuts piano begitu merdu dan mengalun. Tak terdengar dari nyayian itu rasa kesedihan. Dia yang menyayikan adalah seorang peri kecil yang kesepian.
                        Krekkk
                        “ put kamu tidak makan dulu ini sudah siang lo” tanya mama
                        “ia ma bentar lagi” jawab putri
                        “ya sudah, cepat turun makanannya mama siapin dimeja makan, kamu mau
makan apa put?”
“aku makan bubur saja mah sama jus strouberi”
            Mama putri pun keluar dari kamar putri dan sibuk menyiapkan makanan yang di bilang putri, selagi mamanya menyiapkan makanan putri yang ada di kamar sibuk merapikan buku-buku yang berantakan dimeja belajar. Setelah selesai putri pun turun ke dapur.
                        “mama”panggil putri sambil memeluk mamanya dari belakang.
                        “terima kasih ya ma”
                        “ia put, ayo makan kamu sudah lapar kan”
                        “ia mama ku” jawab putri dengan senyum lembut.
                        “anak ku hanya ini yang mama bisa lakukan untuk mu, kau begitu baik tapi kenapa tuhan memberikan sakit begitu berat pada mu. Lebih baik mama yang menanggung sakit mu” batin mama putri.
            Setelah makan putri berjalan dihalaman belakang rumah. Merasakan hembusan angin yang menerpa wajahnya. Aktivitas ini lah yang setiap hari putri lakukan. Putri tak bersekolah sepeti anak-anak biasanya, dia mulai tak bersekolah sejak dia kelas 2 SMP karena sakit yang ia derita.
            Tapi dia tetap bahagia menjalani hari-harinya dia selalu tersenyum, senyumnya selalu mengembang di bibirnya, ia menjalani hidupnya seperti remaja-remaja lainnya.
****

            Pagi itu aku melewati sebuah rumah mewah didepan rumahnya begitu indah di tumbuhi banyak bunga-bunga yang indah. Disana ada seorang gadis cantik berambut panjang lurus, tubuhnya indah,dan dia sangat cantik ia sedang menyiram bunga-bunga yang ada di halaman.
                        “Cantiknya” batin bimbim “keindahan yang menawan bagai peri”
            Aku terus berjalan aku hanya memandangnya setiap kali aku melewati rumah itu. Entah sudah berapa lama aku mengaguminya, ia selalu terseyum, senyum simpul yang selalu melekat di bibirnya membuatku kagum akan keindahannya.
                        “aku bertemu dia lagi, dia selalu tersenyum jika memandangku tanpa aku sadar entah sejak kapan aku selalu memperhatikannya jika ia lewat di depan rumahku”batin putri
                        “hai” sapa ia
                        “hai juga” jawabku
            Aku terkejut ini pertama kalinya ia menegurku padahal sebelumnya ia tak pernah menegur ia hanya terseyum kepadaku, dan ini pertama kalinya membuat jantung ku berdegub kencang.
            Hari itu hari yang sangat indah untuk putri cowok yang selama ini ia perhatikan , cowok yang entah siapa namanya menegur dia. Putri memainkan tuts-tuts piano dengan rasa kebahagiaan yang begitu indah. Tak pernah ia sebelumnya merasakan kebahagiaan yang begitu indah seperti saat itu.
                        “ramai juga taman ini jika hari minggu tak seperti hari- hari biasanya” batin putri.
            Putri sedang duduk di kursi taman yang memang biasa ia duduki jika sedang berada di taman. Tanpa Putri tau sepasang mata indah sedang mengagumi keindahan yang putri punya. Sosok ini selalu memperhatikannya, ia tahu kapan putri bermain ketaman dan dimana putri duduk, tapi ia hanya mengagumi putri dari jauh ia malu untuk mendekati putri.
            Sudah 1 jam putri duduk ditaman menikmati keindahan taman akhirnya ia memutuskan untuk pulang.Ttetapi sebelum pulang ia menyempatkan waktu untuk membeli es krim.
                        “hai”
                        “suara itu” batin putri.
            Jantung putri berdegub kencang putri mengenal suara ini walau hanya satu kali putri mendengarnya tapi dia sudah ingat suara itu, suara itu sudah ada di memori otaknya sejak saat itu.
                        “hai juga” jawab putri dengan membalikkan badanya.
                        “beli es krim juga” tanya bimbim
                        “ia” jawab putri.
                        “kamu suka banget es krim ya?” tanya bimbim
                        “ia begitulah, kamu juga suka es krim?”
                        “ia sama sepertimu, oh ia ngomong-ngomong kita balum kenalan. Kenalin aku
                         bimbim. Nama kamu siapa?” tanya bimbim.
                        “ia, nama ku Putri” jawab putri dengan senyum.
            Selesai mereka berdua membayar es krim masing-masing, mereka berdua pulang bersama. Di perjalananpun mereka tak saling bicara hingga sampai di depan rumah putri.
                        “bim aku dulu ya kamu tak mau mampir dulu” tanya putri
                        “tidak put, terima kasih lain kali saja aku main-main kerumah kamu.” Jawab bimbim
                        “ia deh kalau begitu”
            Putri pun masuk rumah, bimbim yang masih setia melihat langkah putri hingga putri tak kelihatan lagi barulah bimbim pulang kerumahnya.
                        “ mama mama, mama di mana” teriak putri dengan rasa gembira
                        “mama di dapur putri ada apa kelihatannya kamu bahagia sekali hari ini, apa
                        Ada kejadian yang istimewa di taman.” Tanya mama.
            Putri pun bercerita mulai kejadian di toko es krim, sampai dia diantarkan pulang sampai rumah oleh bimbim. Mama putri yang mendengarkan cerita putri ikut bahagia melihat anaknya bahagia.
            Putri dan bimbim pun menjadi akrab sekarang, mereka berdua sering menghabiskan waktu bersama di taman dengan makan es krim ke sukaan putri. Bimbim juga sering bermain piano di rumah putri, mereka berdua selalu bersama. Mama putri juga suka dengan sikap bimbim. Bimbim baik menurut mama putri. Putri juga sering bercerita tentang apa yang di lakukannya bersama bimbim.
            Hingga waktu itu tiba, hari sabtu tanggal 19 januari 2013. Putri di ajak bimbim menonton film. Putri yang sebelumnya tak pernah memperhatikan penampilannya, hari ini dia benar-benartampil sangat cantik. Dia memakai rok warna putih, baju warna biru muda, rambut di urai terlihat begitu cantik dan anggun, di tambah libbam yang menghiasi bibirnya membuat dia terlihat sempurna.
             Bimbim berjanji pada putri untuk menjemputnya jam 19.00 WIB di rumah putri.
                        “tante putrinya ada” tanya bimbim
                        “ia bentarnya tante panggilkan dulu putrinya” jawab mama putri
            Yang saat itu bimbim memakai celana jins dan baju warna putih di beri kemeja warna hitam terlihat begitu tampan. Putri pun turun dari kamarnya, bimbim yang tadinya duduk di sofa langsung berdiri saat melihat putri yang begitu cantik, sampai-sampai ia tak sadar kalau dia bengong melihat kecantikan putri.
                        “hai bim kita jadi berangkat apa tidak, kamu kok bengong saja sih. Apa ada
                        Yang salah dengan baju ku” tanya putri
                        Sambil glagapan bimbim menjawab.
                        “ah maaf, ya jadi dong, aku sudah menunggu mu lama tau” jawab bimbim
                        “ya sudah ayo berangkat” ajak putri
                        “tante saya sama putri berngkat dulu ya tan” pamit bimbim
                        “ia bim. Hati-hati di jalan, jagain putri jangan pulang malam-malam ya bim,
                        Takut ada apa-apa sama putrinya”
                        “sip tante, putri akan saya jaga tante dan saya akan antar pulang putri tanpa
                        Kurang satu apapun.”
                        “ah kamu bim bisa aja” sengol putri
                        “ia sudah tante kita berangkat dulu.”
                        “ma putri berangkatnya”
                        “ia hati-hatiya”
                        “ia ma”
            Sampai di bioskop, ternyata bioskopnya sudah penuh selagi bimbim mengantri tiket, putri membeli popkcron dengan mengunakan isyarat tangan putri bilang ke bimbim dia bilang mau beli popcron. Sesudah membeli popcron putri mengikuti bimbim kedalam gedung bioskop,mereka melihat film Habibi dan Ainun. Setelah menonton film mereka berdua makan malam di sebuah kafe, mereka memesan makanan.  setelah mereka menghabiskan makanan mereka masing-masing. mereka mengbrol tentang filmnya. Tiba-tiba jantung putri berdegup cepat. Tiba-tiba bimbim memegang tangan putri.
                        “putri” sambil memegang tangan putri.
                        Hati putri tak karuan dia menjawab dengan gugup”a apa bim”
                        “ah tidak apa-apa ayo kita pulang ini sudah malam nanti aku dimarahi mama
                        Kamu” jawab bimbim sekenanya.
            “sial kenapa aku ngomong gitu sih seharusnya aku bilang perasaanku pada putri, ahh bodohnya aku” batin bimbim
                        “ia juga si ini sudah malam “ jawab putri sekenanya.
            Di perjalanan mereka berdua hanya berdiam diri dan mendengarkan radio di mobil bimbim. sesampai di rumah putri bimbim tidak mampir dia langsung pamit pulang.
                        “malam ini aku bahagia banget sudah menghabiskan waktu berdua bersama bimbim” guman putri.
            Putri mengambil buku diarynya di rak belajar dan menceritakan apa yang terjadi malam ini, buku diary putri di penuhi cerita tentang dia dan bimbim.

****


            Hingga hari itu penyakit putri kambuh dia di larikan kerumah sakit, keadan putri sangat parah sakit kangker darah (leukimia) yang ia derita, sehingga ia di haruskan mengikuti cuci darah tiap 3 hari sekali  yang sebelumnya ia hanya melakukan cuci darah tiap 1 bulan sekali.
            Bimbim yang mendengar masalah ini sangat terkejut orang yang ia cintai mengidap sakit yang sangat parah. Orang tua putri juga sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga putri supaya sakitnya tak kambuh tapi apa daya tuhan sudah merencanakanya.
                        “putri bangunlah jangan membuatku khawatir seperti ini” dengan memegang tangan putri bimbim berdoa agar orang yang ia cintai dapat lekas sembuh dan menjalani hari-harinya bersama lagi”
            Sepanjang malam dalam 1 mingu ini bimbim selalu ada di sisi putri menjaga putri, menemani ia, dia selalu ada untuk putri. Hingga bimbim tak memperdulikan kesahatannya sendiri.
                        “bimbim apa kamu tak pulang nak, kamua sudah 1 mingu menunggu putri
                        di sini, apa kamu tak capek nak biar tante yang sekarang jaga putri jika ada kabar tentang keadaan putri tante akan memberi tahu mu.” Tutur mama putri.
                        “ia tante” jawab singkat bimbim.
            Entah tuhan berkata lain atau apa. Putri diambil oleh tuhan malam itu. Suasana rumah sakit tepatnya di ruang melati berduka cita, orang tua putri hanya bisa menangis melepas putri dengan ikhlas.
            Yang saat itu bimbim berada di rumah mendengar kabar seperti itu,dia langsung berangkat ke rumah sakit, hati bimbim di selimuti rasa bersalah karena ia tak ada di samping putri saat tuhan akan mengambil nyawanya.
                        “putri kenapa harus sekarang kamu pergi, aku belum siap melepasmu pergi putri. Aku mencintaimu putri, aku sunguh-sunguh mencintai mu putri, jangan pergi aku mohon tuhan aku mohon kembalikan putri.
            Mama putri yang berdiri di belakang putri ikut menangis melihat begitu sayangnya bimbim kepada putri. Mama putri pun menghampiri bimbim dan memberika secarik kertas untuk bimbim, ini dari putri ia bialang ini untukmu..
            Dengan berlinag air mata bimbim membaca sepucuk kertas yang di berikan oleh mama putri untuk dia.

                        Bimbim mungkin pada saat kamu membaca surat ini aku sudah ada disurga, maaf aku tak pernah bilang kalau  aku mengidap kanker darah.aku tak mau kamu sedih mendengan keadaan ku. Terimah kasih bim selama ini kamu telah memberi warna di hidupku. Bersamamu aku benar benar bahgia aku tak pernah merasa sebahagia ini. Jangan menangis bim aku tak ingin kau menangis. Apa kau tahu aku suka kepadamu sejak 1 tahun yang lalu saat pertama kali ku menyapaku. Saat di toko es krim, dan di saat kita menonton film bersama aku bahagia sekali bim. Sekali lagi terimah kasih bim sudah memberi warna di hidupku yang singkat ini. Jangan pernah lupakan aku ya bim sebagai sahabat yan mencintaimu melebihi apapun.
                                                                                                                        Putri

Bimbim semakin merasa bersalah setelah membaca surat yang ia baca.
                        “aku juga mencintaimu put, aku menyayangimu karena rasa pengecutku aku tak bisa mengutarkan rasaku padamu hingga ajal menjemputmu. Maafkan aku put, aku tak akan pernah melupakan kenangan kita dulu put maafkan aku”.
Suasana pemakaman saat itu di penuhi haru, bimbim mulai merelakan kepergian putri. Mulai saat itu ia mulai tekun belajar supaya ia dapat menjadi seorang dokter, ia ingin menyembuhkan oarng yang megidap penyakit kangker darah seperti yang dialami putri.

4 tahun kemudian.

            “dok bagaimana keadaan anak saya apa dia baik-baik saja dok” tanya seorang ibu
            “tenang bu anak ibu baik-baik saja ,kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk anak ibu” jawab bimbim.
Bimbim menjadi dokter di sebuah rumah sakit besar di kota malang, ia mengatasi orang yang mempunyai sakit kangker. hari ini bimbim terbang ke jakarta karena hari ini hari kematian putri.
            “tante apa kabar” sapa bimbim
            “baik-baik saja nak mau kemakam putri nak” tutur mama putri
            “ia tante, sudah lama tidak kesana”.
            “ia nak kalau begitu.
Di makam putri
            “hai put, lihat aku sekarang aku sudah menjadi seorang dokter aku tak mau menyianyiakan nyawa orang put, saperti waktu aku meyiayiakan mu yang mencintaiku”.

2 tahun kemudian

 Bimbim menikah dengan seorang wanita cantik sama seperti putri, bimbim dan istrinya setiap tahun selalu datang kemakam putri dan orang tua putri untuk bersilatuhrahmi dengannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar