Selasa, 23 Juni 2015

MANAJEMEN FAKULTASKU

MANAJEMEN

  • Keunggulan Manajemen
 Kompetensi :
  1. Mampu mengoperasikan teknologi informasi (komputer untuk bisnis)
  2. Bisa berbahasa inggris lisan dan tulisan
  3. Bisa mengoperasikan e-SPT
  4. Memiliki pengetahuan yang cukup dan jiwa entrepreneur
  5. Mempunyai pengetahuan yang cukup tentang bisnis dan perbankan syariah
  6. Mengetahui teknik transportasi dan dapat menghitung kepabeanan serta pembayaran ekspor-impor
Lapangan Kerja :
  1. Karyawan administrasi pada perusahaan
  2. Sebagai Front Liner pada Corporate
  3. Membantu bidang perpajakan corporate (input untuk e-SPT)
  4. Sebagai pengusaha muda yang berbakat
  5. Dapat bekerja pada bisnis syariah dan bank syariah.
  6. Sebagai konsultan atau bekerja pada bisnis ekspor-Impor
Kompetensi Program Studi Manajemen dan Sertifikasi yang dimiliki setelah menyelesaikan Kuliah Jenjang S1
Kompetensi :
  1. Mengetahui teknik transportasi dan dapat menghitung kepabeanan serta pembayaran ekspor-impor
  2. Bisa berbahasa inggris lisan dan tulisan
  3. Mampu mengoperasikan teknologi informasi (komputer untuk bisnis)
  4. Bisa perpajakan dan mengoperasikan e-SPT
  5. Memiliki pengetahuan dan jiwa entrepreneur yang kuat
  6. Mempunyai pengetahuan yang cukup tentang bisnis dan perbankan syariah
Lapangan Kerja :
  1. Sebagai konsultan atau bekerja pada bisnis ekspor-Impor
  2. Sebagai Front Liner pada Corporate
  3. Karyawan administrasi pada perusahaan
  4. Membantu bidang perpajakan corporate
  5. Sebagai pengusaha yang berbakat atau sebagai konsultan bisnis.
  6. Bekerja pada bisnis syariah dan bank syariah.
sumber; http://fe.universitasazzahra.ac.id/keunggulan-manajemen/
  • Perkembangan Manajemen
Apa yang telah dikenalkan oleh Owen dan Babbage pada akhir abad 19 memberikan kontribusi yang berharga bagi para praktisi manajemen bahwa organisasi bisnis perlu dikelola secara benar, terutama jika organisasi tersebut berskala besar dan melibatkan banyak sekali orang dan sumber daya yang harus dikelola. Kontribusi Owen dan Babbage seolah telah membukakan mata para praktisi bisnis pada saat itu bagaimana seharusnya bisnis dijalankan. Bermunculan pula setelah itu berbagai teori-teori dalam ilmu manajemen.
Perkembangan pemikiran manajemen sebagai praktik yang dilandasi konsep teori (Tim Dosen Administrasi Pendidikan: 2009) adalah sebagai berikut:
  1. Manajemen Aliran Klasik
Frederick W Taylor, Henry L Gantt, Frank Bunker Gillberth dan Lilian Gillberth adalah tokoh-tokoh dibalik teori manajemen ilimiah. Mereka memikirkan suatu cara meningkatkan produktivitas dengan menangani kondisi kekurangan tenaga terampil melalui efisiensi para pekerja.
Taylor disebut sebagai “bapak manajemen ilmiah” dengan karyanya “scientific management” yang telah memberikan prinsip-prinsip dasar penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen, dan mengembangkan sejumlah teknik-tekniknya untuk mencapai efisiensi. Empat prinsip dasar yang dikembangkan Taylor adalah:
  1. Pengembangan metode ilimah alam manajemen agar suatu perkejaan dapat ditentukan metode pencapaian tujuannya secara maksimal.
  2. Seleksi ilmiah untuk karyawan agar para karyawan dapat diberika tugas dan tanggung jawab sesuai keahlian.
  3. Pendidikan dan pengembangan karyawan.
  4. Kerjasama yang harmonis antara manajemen dan para karyawan.
Teknik yang digunakan untuk melaksanakan prinsip tersebut adalah melalui studi gerak dan waktu (time and motion studies), pengawasan fungsional, system tariff berbeda yaitu karywan yang lebih produktif dan efisien mendapatkna gaji lebih besar dari yang lainnya.
Kontribusi terbesar dari Gantt adalah dengan menghasilkan metode grafik sebagai teknik scheduling produksi untu perencanaan, koordinasi dan pengawasan produksi yang popular dengan sebutan “Bagan Gantt”.
  1. Manajemen Organisasi
Henry Fayol merupakan tokoh teori manajemen organisasi yang dikenal dengan julukan Bapak teori manajemen modern. Dalam bukunya yang berjudul Administration Industrielle et Generale (Administrasi Industri dan Umum) Fayol membagi aktifivtas-aktivitas industrial dalam enam klompok yaitu teknikal, komersial, financial, keamanan, kepastian, akunting dan manajerial. Ia adalah perumus empat belas prinsip manajemen yaitu:
  • Pembagian kerja
  • Wewenang
  • Disiplin
  • Kesatuan perintah
  • Kesatuan pengarahan
  • Meletakan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan umum
  • Balas jasa/imbalan
  • Sentralisasi
  • Rantai scalr/khirarki
  • Order/susunan
  • Keadilan
  • Stabilitas staf organisasi
  • Inisiatif
  • Esprit de corps (semangat korps)
Fayol percaya bahwa melalui penguasaan keterampilan dan prinsip dasar manajemen orang yang mendalaminya dapat menjadi manajer yang baik.
  1. Aliran Perilaku (1924-1940)
Elton Mayo dan F.J. Roethlisberger melakukan studi tentang perilaku manusia dalam bermacam situasi kerja di pabrik Hawthorner milik perusahaan Western Electric dengan temuan bahwa kelompok kerja informal lingkungan sosial karyawan memiliki pengaruh besar terhadap produktivitas.
McGregor memandang perlu adanya perhatian pada kebutuhan sosial dan aktualisasi diri karyawan dengan menjunjukan dua kategori manusia yaitu manusia X dan manjusia Y atau lebih dikenal dengan teori X dan teori Y. Manusia tipe X adalah manusia yang harus selalu diawasasi agar mau melakukan usaha dalam pekerjaan mereka. Sedangkan manusia Y sebaliknya, ia bersemangat bekerja sebagai kesempatan untuk mengaktualisasikan diri tanpa ada pengawasan sekalipun.
Di samping penelitian yang focus terhadap perilaku manusia, dikembangkan juga aliran perilaku organisasi yang memandang bahwa hubungan manusia dalam manajemen berada dalam konteks organisasi. Diantara tokohnya adalah Abraham Maslow, Frederick Herzberg, Edgar Schein.
Aliran perilaku organisasi menganut prinsip bahwa:
  • Organisasi adalah satu keseluruhan jangan dipandang bagian perbagian.
  • Motivasi karyawan sangat penting yang menghasilkan komitmen untuk pencapaian tujuan organisasi.
  • Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknis secara ketat (peranan, prosedur dan prinsip).
  1. Manajemen Kontemporer.
Beberapa pendekatan sudah dibicarakan dimuka, dimana pendekatan-pendekatan tersebut mengalami perkembangan. Ada beberapa perkembangan yang cenderung mengintegrasikan pendekatan-pendekatan sebelumnya, menjadikan batas-batas pendekatan yang telah dibicarakan menjadi tidak jelas. Namun demikian ada pendekatan yang tetap berakar pada pendekatan-pendekatan tertentu. Bagian berikut ini akan membicarakan pendekatan baru dalam manajemen :
  1. Pendekatan Sistem (1940-sekarang)
Pendekatan sistem memandang bahwa organisasi sebagai sistem yang dipersatukan dan diarahkan dari bagian-bagian/komponen-komponen yang saling berkaitan. Chester I Barnard menjelaskan dalam “the functions of the executive” bahwa tugas manajer adalah menyarankan pendekatan sistem sosial komprehensif dalam aktifitas “managing”.
Komponen-komponen/bagian-bagian tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain, merupakan satu kesatuan utuh yang saling terkait, terika, memperngaruhi, membutuhkan, dan menentukan. Oleh karena itu harus disadari bahwa perubahan satu komponen akan berpengaruh terhadap komponen-komponen lainnya. Dengan demikian berpikir dan bertindak system berarti tidak memandang komponen secara parsial, tetapi saling terpadu satu sama lain secara sinergi.
Sinergi berarti bahwa keseluruhan lebih besar daripada jumlah dari bagian-bagiannya. System yang sinergi adalah tiap-tiap unti atau bagian-bagian bekerja dengan serius dalam tatanannya dan menyadari secara penuh dan bertanggung jawab terhadap kemajuan system secara umum.
Sistem memiliki makna bahwa (1) suatu system terdiri atas bagian-bagian yang saling terkait satu dengan yang lainnya, (2) bagian-bagian yang saling hubung itu dapat berkerja dan berfungsi secara independent atau bersama-sama, (3) berfungsinya bagian-bagian tersebut ditujukan untuk mencapai tujuan umum dari keseluruhan (sinergi), (4) suatu system yang terdiri atas bagian-bagian yang saling hubung tersebut berada dalam suatu lingkungan yang kompleks.
  1. Pendekatan Kontingensi atau Pendekatan Situsional (1950-sekarang)
Pendekatan kontingensi atau pendekatan situasional adalah suatu aliran teori manajemen yang menekankan pada situasi atau kondisi tertentu yang dihadapi. Tidak seluruh metode manajemen ilmiah dapat diterapkan untuk seluruh situasi begitupun tidak selalu hubungan manusiawi yang perlu ditekankan karena adakalanya pemecahan yang efektif melalui pendekatan kauantitatif. Itu semua sangat tergantung pada karakteristik situasi yang dihadapi dan tujuan yang ingin dicapai.
sumber; http://ryanafitri.blogspot.com/2012/04/perkembangan-manajemen.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar